Preservasi Jalan Nasional Mamugo–Bukit Timah Dumai: Tambal Sulam Tak Berkesudahan

Dumai, Dutapekerjaindonesia.com –| Ruas jalan nasional Desa Mamugo, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir menuju Bukit Timah–Mekarsari, Dumai Selatan, kembali jadi sorotan. Bukannya mulus, jalan ini justru semakin hancur, meski saban tahun “dipelihara” lewat program preservasi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau.
Investigasi Mimbarnegeri.com menunjukkan kerusakan parah terjadi di belasan kilometer ruas jalan. Lubang menganga di kiri kanan jalan, aspal mengelupas, hingga badan jalan miring di beberapa titik. Ironisnya, hampir semua kerusakan terjadi di titik-titik yang pernah “diperbaiki” lewat tambal sulam.
Tambal Sulam Asal Jadi
Warga menuding BPJN Riau hanya menjalankan proyek rutin tanpa kualitas. Hasan, warga setempat, menyebut tambal sulam yang dilakukan awal 2023 terbukti tak bertahan lama.
“Lubang besar dibiarkan, yang ditambal pun cepat rusak. Aspal asal jadi, baru seumur jagung sudah terkelupas lagi. BPJN kerja asal-asalan,” kata Hasan tegas, Selasa (2/9/2025).
Praktik tambal sulam ini seolah jadi siklus tahunan. Proyek jalan selalu ada, anggaran selalu turun, namun kondisi jalan tak pernah benar-benar pulih.
ODOL Percepat Kerusakan
Selain lemahnya kualitas preservasi, faktor lain yang mempercepat kerusakan jalan adalah maraknya truk ODOL (over dimension over loading).
“Kalau truk ODOL tidak ditertibkan, percuma BPJN perbaiki jalan. Pasti rusak lagi. Aparat harus tegas, razia rutin, bahkan cabut izin operasional truk ODOL,” desak Jufri, warga tempatan.
Ia menilai pembiaran terhadap truk ODOL menunjukkan lemahnya koordinasi antara BPJN Riau, Polda Riau, dan Dinas Perhubungan.
Siklus Proyek Tak Berujung
Fenomena preservasi jalan Mamugo–Bukit Timah ini menyingkap persoalan klasik: jalan nasional tak pernah benar-benar diperbaiki, hanya jadi ladang proyek tahunan. Pola tambal sulam tanpa perencanaan menyeluruh bukan hanya merugikan negara, tapi juga mengorbankan keselamatan rakyat.
Setiap tahun, negara menggelontorkan dana preservasi jalan nasional. Namun, jika perbaikan hanya sebatas tambal sulam, publik berhak bertanya: ke mana sebenarnya larinya anggaran miliaran rupiah tersebut?,kita tunggu hasil investigasinya.*jef/pur
Tulis Komentar